Rabu, 02 Desember 2009

Rumah Tinggi Kami

Pindah ke kota siak menggoreskan kisah-kisah yang ’berbeda’ dalam hidup kami. Masalah tempat tinggal yang kami kira sudah dipersiapkan. Dan ternyata kenyataannya belum sesuai dengan yang kami harapkan. Akhirnya, ditempat yang baru ini, kami harus menyiapkan semuanya sendiri. Mulai dari rumah, kendaraan, perabot...... sungguh tidak kami bayangkan. Kalau saya harus mulai lagi dari nol...untuk tinggal disini.

Di siak, tidak ada transportasi umum, dan kebutuhan akan kendaraan tranportasi adalah hal wajib buat semua orang yang tinggal disini. Tentu saja kami kebingungan setiap mau berpergian, Alhamdulillah atasan kami Pak rasyid memberikan pinjaman motornya untuk sementara. Namun, tidak enak terus meminjam, akhirnya kami berusaha cari motor bekas. Tabunganpun kami kuras untuk membeli kendaraan. Alhamdulillah walau bekas, kami mendapat kendaraan yang masih bagus.

Masalah kendaraan sudah teratasi....... berikutnya kami mencari rumah tinggal yang nyaman. Dengan kamar mandi yang bersih. Kebiasaan kami ketika mencari rumah sewa, faktor kebersihan kamar mandi, menjadi salah satu pertimbangan utama. Dengan motor baru kami yang seken.... kami berkendara....keliling kota siak yang kecil. Pandangan mata kami menangkap sebuah papan yang bertuliskan, rumah dikontrakkan. Kamipun berhenti .didepan sebuah rumah papan dengan model panggung. Terlihat jelas kalau rumah tersebut adalah rumah kuno / tua. Kami coba hubungi no telepon pemilik kontrakan untuk bisa melihat keadaan didalamnya.

Pak rahim, pemilik kontrakan berkenan mengutus anak beliau utnuk memberikan kuncinya. Memasuki rumah tersebut.....ada daya tarik yang tidak bisa saya katakan. Saya seperti pulang kerumah sendiri.Bangunan tersebut adalah peninggalan orang tua pak rahim, beliau senagaja tidak merenovasi total agar bangunan yang ada tetap seperti jaman dulu. Lalu kami tengok, kamar mandi bersih dan rapi. Rumah tersebut terdiri dari dua bangunan. Bangunan pertama adalah rumah panggung dengan 2 kamar, ruang tamu, dan ruang tengah yang cukup besar. Bangunan kedua, dengan lantai semen biasa, ada kamar mandi, dapur dan satu kamar.

Untuk ukuran kami yang cuma berdua, sebenarnya rumah ini terlalu besar. Belum lagi pekarangan yang cukup luas dengan rumput-rumput liarnya. Kalau kami tinggal lumyan agak capek...harus kerja bakti membersihkannya. Kamipun mencoba memikirnya dulu. Namun karena sudah terdesak kebutuhan untuk tempat tinggal. Kami coba mengambil keputusan cepat. Rumah itu walau sederhana dan tua, terletak ditempat yang sangat strategis tidak jauh dari Istana Siak Sri Indrapura. Kalau suatu saat kami ingin berbisnis, tentulah ini tempat yang sangat mendukung.

Kamipun.....akhirnya tinggal dirumah pangung tersebut. Rumah panggung yang sudah ada ketika Sultan Syarif Qasim masih hidup. Bahkan kata Pak Rahim, Sultan sering bertandang ke rumah tersebut. Jadilah kami penghuni rumah tinggi...sebutan untuk rumah tersebut. Suami saya haru rela ’berkebun’ untuk membersihkan rumput liar dan merapikan pagar tanaman hirup yang berupa rumpun bambu.

Malam pertama menginap, kami diserbu nyamuk yang banyak... maklum lingkungan rumah banyak pepohonan dan semak-semak. Dan bagian atas dinding rumah yang berkawat, belum ditutup. Sehingga udara / nyamuk dengan bebas keluar masuk rumah kami. Hmmmm...... suami saya yang tak terbiasa dengan menggunakan obat kimia pembunuh nyamuk. Tidak bisa tidur. Besoknya kami putuskan mencari kelambu. Yah, hari kedua kami bisa tidur nyenyak. Yang jadi masalah ketika kami ada tamu menjelang malam hari, so pasti tamu-tamu akan dikerubuti nyamuk he he...... sampai ada teman saya yang akan buru-buru pulang dari rumah saya ketika magrib tiba. Kata dia untuk menghindari serangan udara para nyamuk..... he he......

Yah akan banyak cerita tentang rumah itu....... terkadang ada rasa takut terselip dihati, ketika saya sendirian dimalam hari. Suasana sepi, lengang, jauh dari tetangga. Namun, saya tahu...ketakutan-ketakutan itu harus dilawan. Saya berusaha menikmati tinggal dirumah tinggi. Walau sering,...saya bujuk suami untuk cari tempat lain. Namun dengan bijak beliau berkata :
” Rumah yang luas, justru akan memperbanyak orang silahturahmi ke rumah kita..”

Dan benar saja.... hampir tiap hari kami selalu mempunyai tamu, mulai dari pasien Bekam / ruqyah, teman silahturahmi, adik-adik SMU binaan mentoring ( kebetulan kam terjun di dakwah sekolah SMU ), dan pengajian yang saya adakan.

Berharap semoga keberkahan ada dirumah tinggi kami..... walau banyak teman saya menyayangkan kami mengambil keputusan tinggal disana. Karena untuk ukuran rumah kayu, kontrakan kami tersebut sangat mahal....10 juta / tahun...angka yang luar bisasa mahal untuk sebuah rumah kayu di kota kecil. Padahal kalau di jakarta, kita bisa mendapatkan rumah yang bagus.

Namun kami senantiasa bersyukur, rumah sederhana kami adalah rumah cinta. Yang membuat pengunjung rumah kami betah, dan ingin kembali. Kehangatan cinta dan persahabatan telah kami buka lebar untuk seluruh sahabat, rekan dan masyarakat siak.

Pohon jambu yang diberkahi

Oh ya....sekedar cerita, didepan rumah kami ada pohon jambu air. Subhanallah, pohon tersebut tidak pernah berhenti untuk berbuah. Ketika buahnya sudah habis, maka akan munculah bunga baru, berbuah, habis dan begitu seterusnya. Kami persilahkan semua orang yang menginginkannya untuk memetik. Kami yakin keberkahan yang membuat Allah menjadikan buah jambu itu terus berbuah.

Semoga rumah tingggi kami....menjadi rumah cinta untuk semua...amin.... So, hayo siapa lagi mau singgah ke rumah tinggi ?

Karena Pangiilan-Mu Ya Rabb !

Pagi ini menjadi pagi yang sangat berarti. Ba’da shubuh kami jemaah masjid Syahabudin pergi kerumah pak Rahim. Pak rahim adalah jemaah masjid syahabudin, selain itu beliau adalah pemilik rumah yang kami sewa. Dirumah beliau diadakan acara do’a bersama untuk mengantarkan kepergian beliau naik haji. Bp dan Ibu rahim akan berangkat jam 7 pagi dengan rombongan jemaah haji dari kota siak. Rombongan akan berangkat dengan kapal laut menuju batam.

Pulang dari masjid kami putuskan kerumah dulu, untuk sekalian persiapan ebrangkat sekolah. Kamipun menyusul rombongan jemaah dirumah P rahim. Sampai disana acara do’a tengah berlangsung, begitu khusyu’ dan tenang. Saya melihat bu rahim terisak-isak penuh keharuan. Hati saya bergetar ...
” ya rabb, terasa sekali nuansa panggilan-Mu ini telah membuat hati kamipun rindu..dan inginkan undangan-Mu”.

Selesai doa...kami menjabat tangan bu rahim erat. ...” Semoga menjadi haji yang Mabrur......!”, ucap para jemaah.

Beliau terus terisak......dan sangat terharu. Siapapun akan terharu ketika dalam situasi seperti ini. Beerngkat berhaji untuk menunaikan panggilan Allah. Perjalanan spiritual yang akan memberikan nuansa keimanan dalam hati. Lirih dalam hati....” Rabb,... sampaikanlah kami ditanah suci...”

Selain mempunyai agenda dirumah Bp dan ibu rahim, kami juga akan mengunjungi dr baig erni. Beliau adalah istri dari menajer penididkan ditempat saya mengajar. Bu baig akan pergi haji juga, sekaligus sebagai tenaga kesehatannya. Dirumah beliau sedang duduk ditemani anak-anak, saudara dan suaminya ust rasyid. Terlihat gurat kesediahan terpancar ....maklum anak bu erni masih kecil sehingga terasa berat berpisah dari ibunya. Sebelum berazngkat, kami berdo’a bersama. Kami pun ikut mengantarkan beliau ke Lasdap...pelabuhan yang tak jauh dari rumah b baig.

Dengan berjalan kami...beriringan menuju pelabuhan. Anak-anak bu baig, thariq dan aulia...menggandeng mamanya. Air mata bu erni terus menetes. Disamping beliau...terasa apa yg beliau rasakn terasa sayapun ikut meraszkan.
Sambil berjalan..beliau bercerita..:
” sebenarntya kesempatan untuk naik haji telah terbuka untuk saya sejak lama,..... kami bisa mengikuti tes untuk ekberangkatan haji sebagai tenanga medis, namun waktu itu belum terpanggil hati ini...”, kata beliau denan haru.

Beliaupun melanjutkan.....
” sekaranglah saatnya saya memenuhi panggilan-Nya...., ungkap beliau sambil memegang tangan saya erat.

Tak urung air mata saya menitip......sambil bercanda saya katakan :
” Sekarang ibu dulu pergi.....dan manset saya yang sampai sana, tahun depan ganti orangnya...”
Beliaupun tersenyum dalam derai airmata.Manset yang saya maksudkan adalalh aksesoris perlangkapan muslimah yang dibunaka dilengan. Karena beliau lupa memakai amngset, akhirnya saya berikan makset saya.

Baru kali ini saya merasakan keharuan dan rasa yang ’lain’ ketika mengantarkan sahabat pergi ber haji. Seolah-olah......ingin menjadi bagian dari ejmaah itu. Terbayang mekkah dan ka’bah. Suami pun berkata :
” Menanbung neng.....utnuk bisa berhaji, niat harus didukung dengan ikhtiar !”.... kata beliau bijak.

Yah, benar saja.....beapapun jumlah uang yang bisa kita sisihkan tidak menjadi soal. Yang penting proses ikhitar kita untuk mencapai cita-cita kita. Bukan sekaedar omong ksosng tanpa berusaha melakukan apa-apa.

Rabb.....Mudahkanlah......!

Denting Haji, 3 Nov 2009

Merayakan Kemerdekaan di Kota Istana

Cerita..dimana saya ?

HUT Kemerdekaan RI kali ini Insya Allah, akan saya lewatkan di sebuah kota kecil. Kota kecil yang sangat ’unik’. Sebuah Kabupaten baru yang baru tahun 2004 lalu dimekarkan dari kecamatan menjadi kabupaten.

Siak adalah kabupaten yang baru mandiri....pemekaran dari Kabupaten Bengkalis. Sebelumnya Siak adalah sebuah kota kecamatan yang kecil, dengan transportasi utama sungai.....jembatan siak penghubung antar daerah baru dibangun 1,5 th yang lalu....

Dari Bandara Pekan baru...kami harus menempuh perjalanan dengan mobil sekitar 4-5 jam...kalau lewat sungai dengan speed boat hanya sekitar kurang dari 2 jam. Panorama alam disekeliling perjalanan kami kebanyakan adalah kebun / hutan kelapa sawit...disepanjang jalan kami jumpai truk-truk pengangkut sawit dan para petani yang sedang bekerja..... jalanan disini sangat sepi...rumah satu dan yang lainnya berjarak 1 km.... bisa dibayangkan kalo kendaraan kita kempes atau kehabisan bahan bakar ? hmmm...

Menapaki kehidupan di Siak....

Kualitas jalan...sangat bagus.......halus dan lapang....beraspal, tanpa bolong-bolong. Walau
dengan medan naik dan turun.....

Pemerintahan Siak sangat kaya....dengan PAD yang sangat besar..... pemerintah daerah menggunakan sistem : Invite tenaga ahli dari luar daerah...untuk ikut membangun daerahnya.... konon ini cara Sultan Kasim untuk memajukan Siak. Dan benar saja...di kota siak yang keci ( saya tinggal di kotanya lho...) banyak ragam sukunya....ada minang, batak, Jawa (dimana-mana ada ), bahkan ada satu desa yang disebut dengan kampung jawa. Dan yang mendominasi adalah warga Melayu..mereka warga asli dengan logat bicara melayu.....

Yang tak kalah banyak juga adalah masyarakat tionghoa...mereka cukup menguasai perniagaan disini....pemilik toko kelontong, sepeda, dll... mereka 'rajanya'...... kalau orang jawa 'rajanya' pasar he he he...

Sebagian besar pedagang dari jawa...so, saya tidak kesulitan mencari tempe kesayangan saya...atau tahu kegemaran suami...hmm disini tahunya lebih lezaat dari pada jakarta....! untuk masalah harga..jangan ditanya....muaaahaal.... so, disini saya dipaksa untuk rajin masak he he he....
Harga sewa tempat tinggal juga lebih tinggi dibanding jakarta.....itupun suliiit sekali mencari... ayooo yang mau invest beli tanah disini..bangun kontrakan wah larisss.....

Siak Kota Istana

Yang istimewa dari siak...adalah keberadaan istananya....Istana Siak Indrapura...dengan rajanya Sultan Syarif Kasim almarhum...Alhamdulillah kami dapat tempat tinggal bertetangga dengan istana. Tiap hari banyak sekali pengunjung yang mampir untuk berwisata...sekalian menikmati pemandangan sungai siak yang membentang didepannya.....hmmm Indah dan belum terpolusi......


Pemerintah daerah memang sengaja menempatkan Ibu kota kabupaten ini di daerah istana, untuk mengenang jasa dan kejayaan Kerajaan Siak Sri Indrapura. Tidak seperti Keraton Solo dan Yogyakarta, yang rajanya mempunyai keturunan sehingga sampai sekarang garis silsilah keluarga keraton tetap ada. Raja Siak Sultan Syarif Almarhum tidak mempunyai keturunan, dan saya juga kurang tahu ceritanya bagaimana kok...Istana Siak tinggal bangunan tanpa ditinggali. Sehingga sekarang menjadi museum istana, yang dirawat dengan apik dan asri.

Disini…Saya mengajar…

PD siak membangun Islamic Center untuk pusat kegiatan masyarakat Siak....dengan masjid yang sangat megah....dibangun pula sekolah-sekolah unggulan disekitarnya...yang sudah terbangun adalah TK dan SD-Sains Tahfidz....nah...saya menjadi salah satu guru di SD nya. Sarana yang diperuntukkan untuk pembelajaran...'luar biasa'....bahkan internet hot spot di set..diseluruh penjuru sekolah, kota sampai disuangi-sungai.... segala ruangan sangat lengkap plus sarananya...Art, Sains, Lab Komputer, meeting room, auditorium, OR..basket...dll. Dikelas pun anak-anak sangat nyaman dengan AC dan perlengkapan belajar yang komplit......

Namun....gencarnya...pemerintah menyiapkan segala sarana untuk Siak....belum berimbang dengan SDM yang dimiliki. Itulah kenapa banyak tenaga-tenaga pendidik atau aparat dan tenaga ahli yang di invite dari luar daerah kebanyakan dari pulau jawa.
Yang membuat saya salut dengan pemerintah daerah....pemerintah menyediakan bea siswa 100 siswa SMU asli siak yang bisa tembus masuk ke PTN-PTN di pulau jawa. Tahun ini ada 80 siswa siak yang berangkat ke pulau jawa. Dengan harapan pemuda-dan pemudi siak bisa kembali ke siak untuk membangun daerahnya.

HUT RI kali ini....kami sangat sibuk. Membuat persiapan karnaval yang sangat 'heboh'. Para Guru mulai berembug dalam Rapat tentang tema karnaval...kami di bagi 8 sektor. Sektor pendidikan, perhubungan, pertanian, pertenakan, kesehatan, olahraga, dunia islam, tekhnologi. Masing-masing sektor harus menampilkan miniatur karyanya.......
Karnaval ditempat kami...mempunyai pesan yang harus tersampaikan pada masyarakat...tidak sekedar 'hebohnya' atau meriahnya..... contohnya seperti sektor kesehatan, para siswa memakai masker ( karena di tempat tinggal kami riau....sering kali kebakaran hutan sehingga menimbulkan asap yang menyesakkan dada....), ditambah dengan tulisan "BEBASKAN RIAU dari KEPUNGAN ASAP"........
Tim Tekhnology, salah satunya saya....kami membuat roket ..... pesan yang disampaikan adalah..bahwa..."DENGAN TEKHNOLOGI KITA BISA MENJELAJAHI ANGKASA"........atau seperti pesan dari TIM olahraga yang bola raksasa....untuk mengajak semua warga OLAHRAGA SETIAP HARI....
Sektor perhubungan...tidak mau kalah dengan membuat Pesawat SIAK Airlines....kami berharap kota kami ini suatu saat punya penerbangan dan bandara sendiri. Jadi kami tidak harus berpayah-payah...ke Pekan Baru yang menempuh jarak 4-5 jam perjalanan darat....
Semua sektor berusaha dengan optimal...mempersmbahkan karya terbaik...dan pesan moral yang mudah masyarakat terima. Subhanallah..antusias warga sangat tinggi...ditengah terik sinar matahari, sabtu tgl 16 agustus kemarin...kami berjalan berkeliling kota. Disaksikan seluruh masyarakat dan Bupati serta pemerintah daerah..... masyarakat berdiri disepanjang jalan yang kami lewati.......
Alhamdulillah..perjuangan kami tidak sia-sia.....sekolah kami SD Sains Tahfidz Islamic Center Madinatul Ulum....keluar sebagai juara pertama...... Guru-guru dan para siswa sangat bahagia. Kreativitas dan kekompakan tim mengantarkan kami menjadi juara dalam kurun 3 tahun berturut-turut.
Sungguh.....saya ikut bahagia dan bangga menjadi bagian dari..... masyarakat melayu, yang sangat menjaga tradisi dan kesantunan.....

Merdeka adalah hikmah perjuangan yang harus kita syukuri....namun sayang terkadang maknanya yang hadir dari kisah panjang perjalanan sejarah bangsa ini kurang dirasakan dalam hati...... bahwa kemerdekaan itu hadir melalui keringat deras yang mengucur dari para pahlawan kita......
Dan...bahwa kemerdekaan itu telah adalah titik tujuan perjuangan..yang karenanya para pahlawan rela meneteskan darahnya....


Kita....harus mengajarkan pada generasi kita, Kemerdekaan bukanlah sekedar perayaan yang inginnya 'having fun'...jangan lupa memberi tahu para generasi muda itu bahwa....yang kita rayakan sekarang adalah Tetesan darah para pejuang kita.............
Kita adalah 'penikmat' kemerdekaan..... masa yang kita tidak harus meneteskan keringat dan darah untuk mempunyai kebebasan dan kemerdekaan......
Sobat, bagaimana kita bisa mengambil essensi dari MERDEKA ? bahwa didalamnya bukannya...mengajak kita untuk merdeka menentukan kemauan kita sendiri....yang kadang membuat lupa...bahwa kita adalah manusia yang tidak bisa hidup sendiri......
YAh....MERDEKA tak BErarti SENDIRI
Hal ini sangat saya rasakan sejak kepindahan saya di sebuah kota kecil di kepulauan riau......
Saya berangkat kesini sebagai guru baru satu bulan lalu...biasa tinggal di kota besar, kemudian tiba didaerah terpencil yang dikelilingi hutan. Idealisme sebagai pendidik lah yang membuat saya 'berani'.......
Namun saya mendapat hikmah luar biasa.....walau disini masyarakatnya tidak se'elegan' masyarakat kota. Namun sangat bersemangat untuk merayakan kemerdekaan denganbersama-sama. Tua muda, dari pemerintah, pejabat sampai rakyat....... sungguh...baru ini saya merasakan dan bisa merayakan HUT kemerdekaan RI dengan semangat....seperti merasakan....hikmatnya perjuangan para pahlawan kita dulu.......
MERDEKA !!!!





Merdeka adalah hikmah perjuangan yang harus kita syukuri....namun sayang terkadang maknanya yang hadir dari kisah panjang perjalanan sejarah bangsa ini kurang dirasakan dalam hati...... bahwa kemerdekaan itu hadir melalui keringat deras yang mengucur dari para pahlawan kita......
Dan...bahwa kemerdekaan itu telah adalah titik tujuan perjuangan..yang karenanya para pahlawan rela meneteskan darahnya....
Kita....harus mengajarkan pada generasi kita, Kemerdekaan bukanlah sekedar perayaan yang inginnya 'having fun'...jangan lupa memberi tahu para generasi muda itu bahwa....yang kita rayakan sekarang adalah Tetesan darah para pejuang kita.............
Kita adalah 'penikmat' kemerdekaan..... masa yang kita tidak harus meneteskan keringat dan darah untuk mempunyai kebebasan dan kemerdekaan......
Sobat, bagaimana kita bisa mengambil essensi dari MERDEKA ? bahwa didalamnya bukannya...mengajak kita untuk merdeka menentukan kemauan kita sendiri....yang kadang membuat lupa...bahwa kita adalah manusia yang tidak bisa hidup sendiri......
YAh....MERDEKA tak BErarti SENDIRI
Hal ini sangat saya rasakan sejak kepindahan saya di sebuah kota kecil di kepulauan riau......
Saya berangkat kesini sebagai guru baru satu bulan lalu...biasa tinggal di kota besar, kemudian tiba didaerah terpencil yang dikelilingi hutan. Idealisme sebagai pendidik lah yang membuat saya 'berani'.......
Namun saya mendapat hikmah luar biasa.....walau disini masyarakatnya tidak se'elegan' masyarakat kota. Namun sangat bersemangat untuk merayakan kemerdekaan denganbersama-sama. Tua muda, dari pemerintah, pejabat sampai rakyat....... sungguh...baru ini saya merasakan dan bisa merayakan HUT kemerdekaan RI dengan semangat....seperti merasakan....hikmatnya perjuangan para pahlawan kita dulu.......
MERDEKA !!!!
Sobat.....inilah kisah perayaan HUT RI di negeri melayu.....
** SEMARAK KARNAVAL DI NEGERI MELAYU

Kemeriahan Karnaval HUT RI
HUT RI kali ini....kami sangat sibuk. Membuat persiapan karnaval yang sangat 'heboh'. Para Guru mulai berembug dalam Rapat tentang tema karnaval...kami di bagi 8 sektor. Sektor pendidikan, perhubungan, pertanian, pertenakan, kesehatan, olahraga, dunia islam, tekhnologi. Masing-masing sektor harus menampilkan miniatur karyanya.......
Karnaval ditempat kami...mempunyai pesan yang harus tersampaikan pada masyarakat...tidak sekedar 'hebohnya' atau meriahnya..... contohnya seperti sektor kesehatan, para siswa memakai masker ( karena di tempat tinggal kami riau....sering kali kebakaran hutan sehingga menimbulkan asap yang menyesakkan dada....), ditambah dengan tulisan "BEBASKAN RIAU dari KEPUNGAN ASAP"........
Tim Tekhnology, salah satunya saya....kami membuat roket ..... pesan yang disampaikan adalah..bahwa..."DENGAN TEKHNOLOGI KITA BISA MENJELAJAHI ANGKASA"........atau seperti pesan dari TIM olahraga yang bola raksasa....untuk mengajak semua warga OLAHRAGA SETIAP HARI....
Sektor perhubungan...tidak mau kalah dengan membuat Pesawat SIAK Airlines....kami berharap kota kami ini suatu saat punya penerbangan dan bandara sendiri. Jadi kami tidak harus berpayah-payah...ke Pekan Baru yang menempuh jarak 4-5 jam perjalanan darat....
Semua sektor berusaha dengan optimal...mempersmbahkan karya terbaik...dan pesan moral yang mudah masyarakat terima. Subhanallah..antusias warga sangat tinggi...ditengah terik sinar matahari, sabtu tgl 16 agustus kemarin...kami berjalan berkeliling kota. Disaksikan seluruh masyarakat dan Bupati serta pemerintah daerah..... masyarakat berdiri disepanjang jalan yang kami lewati.......
Alhamdulillah..perjuangan kami tidak sia-sia.....sekolah kami SD Sains Tahfidz Islamic Center Madinatul Ulum....keluar sebagai juara pertama...... Guru-guru dan para siswa sangat bahagia. Kreativitas dan kekompakan tim mengantarkan kami menjadi juara dalam kurun 3 tahun berturut-turut.
Sungguh.....saya ikut bahagia dan bangga menjadi bagian dari..... masyarakat melayu, yang sangat menjaga tradisi dan kesantunan.....
** Serunya .............PAWAI OBOR !
Setelah siang hari karnaval....agenda malam hari ada acara pawai. Pawai ini diikuti seluruh instansi pemerintah dan sekolah. Yang unik semua peserta pawai membawa obor. Pawai akan berjalan dari depan Istana Siak Sri Indrapura sampai Balai Adat kira-kira sejauh 5 km.

Pawai Obor HUT RI di Siak
Saya tidak ingin melewatkan kesempatan meliput dan mengambil foto serta video...maklum sudah lama saya tidak menjumpai tradisi ini. Iring-iringan masyarakat dengan membawa obor sepanjang 2 km....hmmm kota kecil kami jadi makin bercahaya.

Coming To Siak

Tiba di siak...11 Juli 2009, tepat pukul 10.00 di Bandara Sultan Syarif Kasim Pekan Baru

Siak adalah kabupaten yang baru mandiri....pemekaran dari Kabupaten Bengkalis. Sebelumnya Siak adalah sebuah kota kecamatan yang kecil, dengan transportasi utama sungai.....jembatan siak penghubung antar daerah baru dibangun 1,5 th yang lalu....

Dari Bandara Pekan baru...kami harus menempuh perjalanan dengan mobil sekitar 4-5 jam...kalau lewat sungai dengan speed boat hanya sekitar kurang dari 2 jam. panorama alam disekeliling perjalanan kami kebanyakan adalah kebun / hutan kelapa sawit...disepanjang jalan kami jumpai truk-truk pengangkut sawit dan para petani yang sedang bekerja..... jalanan disini sangat sepi...rumah satu dan yang lainnya berjarak 1 km.... bisa dibayangkan kalo kendaraan kita kempes atau kehabisan bahan bakar ? hmmm...

......July 09..menapaki kehidupan di Siak....

Kualitas jalan...sangat bagus.......halus dan lapang....beraspal..tanpa bolong-bolong.....walau dengan medan naik dan turun.....
Pemerintahan Siak sangat kaya....dengan PAD yang sangat besar..... pemerintah daerah menggunakan sistem : Invite tenaga ahli dari luar daerah...untuk ikut membangun daerahnya....konon ini cara Sultan Kasim untuk memajukan Siak. Dan benar saja...di kota siak yang kecil..( saya tinggal di kotanya lho...) banyak ragam sukunya....ada minang, batak, Jawa (dimana-mana ada ) bahkan ada satu desa yang disebut dengan kampung jawa,....dan yang mendominasi adalah warga Melayu..mereka warga asli dengan logat bicara melayu.....

Yang tak kalah banyak juga adalah masyarakat tionghoa...mereka cukup menguasai perniagaan disini....pemilik toko kelontong, speda, dll... mereka 'rajanya'...... kalau orang jawa 'rajanya' pasar he he he...sebagian besar pedagang dari jawa...so, saya tidak kesulitan mencari tempe kesayangan saya...atau Tahu kegemaran mas dhony...hmm disini tahunya lebih lezaat dari pada jakarta....! untuk masalah harga..jangan ditanya....muaaahaal.... so, disini saya dipaksa untuk rajin masak he he he....
Harga sewa tempat tinggal juga lebih tinggi dibanding jakarta.....itupun suliiit sekali mencari... ayooo yang mau invest beli tanah disini..bangun kontrakan wah larisss.....

Yang istimewa dari siak...adalah keberadaan istananya....Istana Siak Indrapura...dengan sultannya Sultan Syarif Kasim...Alhamdulillah kami dapat tempat tinggal bertetangga dengan istana...didepannya... tiap hari banyak sekali pengunjung yang mampir untuk berwisata...sekalian menikmatai pemandangan sungai siak yang membentang didepannya.....hmmm Indah dan belum terpolusi......

PD siak membangun Islamic Center untuk pusat kegiatan masyarakat Siak....dengan masjid yang sangat megah....dibangun pula sekolah-sekolah unggulan disekitarnya...yang sudah terbangun adalah TK dan SD-Sains Tahfidz....nah...saya menjadi salah satu guru di SD nya. Sarana yang diperuntukkan untuk pembelajaran...'luar biasa'....bahkan internet hot spot di set..diseluruh penjuru sekolah, kota sampai disuangi-sungai.... segala ruangan sangat lengkap plus sarananya...Art, Sains, Lab com, meeting room, auditorium,...OR..basket...dll. Dikelas pun anak-anak sangat nyaman dengan AC dan perlengkapan belajar yang komplit......

Namun....gencarnya...pemerintah menyipakan segala sarana untuk SIak....belum berimbang dengan SDM yang dimiliki...itulah kenapa banyak tenaga-tenaga pendidik atau aparat yang di invite dari luar....
Yang menyenangkan lagi....pemerintah menyediakan bea siswa 100 siswa SMU asli siak yang bisa tembus masuk ke PTN-PTN di pulau jawa... tahun ini ada 80 siswa siak yang berangkat ke pulau jawa.......

Hmm...ini dulu kisah awal tentang Siak.... doakan kami...bisa melebur menjadi warga siak...ya...!

Jumat, 27 November 2009

Merayakan Idul Adha di Negeri Melayu

Takbir menggema di penjuru kota siak, dari Masjid Syahabudin belakang rumah kami terdengar sangat jelas. Mendengar Takbir saat menjelang hari raya menimbulkan perasaan haru dihati. Keharuan yang menyeruak dari hati....menyadari kebesaran Allah,....dan perasaan rindu keluarga berbaur jadi satu. Air matapun menitik, sedih karena menyadari jarak yang terbentang antara siak-jakarta, siak-solo....tempat dimana kakak-kakak, orangtua dan sahabat dekat kami berada.

Baru tahun ini kami tak melewatkan lebaran dirumah mbak ulfa, kakak perempuan kami di bekasi. biasanya malam takbiran kami berkumpul dirumah mbak dan mas udin kakak lelaki kami, juga ikut berkumpul. Kenikmatan bersama keluarga, memang menjadi kenangan manis yang akan selalu kita kenang. Paginya kami berangkat ke tanah lapang menunaikan sholat id bersama. Hari kedua lebaran, saya kembali ke jakarta untuk mengikuti pelaksanaan pemotongan hewan qurban disekolah, dengan sesama rekan guru. Yang dagingnya akan kita bagikan ke penduduk disekitar sekolah......

Tapi sekarang,....saya tidak ada dijakarta. Kami ada di siak sri indrapura yang dikenal dg negeri melayu. tentu, aka berbeda cara saya melewati lebaran ini. Tak ingin terus bersedih, kami putuskan pergi mengunjungi Ibu kun kepala sekolah saya. Beliau tinggal bersama pak kadir suaminya, dan anak bungsu beliau si Ratu. Bu Kun sangat keibuan, dan menganggap guru-guru adalah anaknya. kami sangat nyaman didekat beliau. Ketika kami datang, ibu sibuk menyiapkan makanan berbuka..berupa jenang salak. Ibu dan Bapak tampak bahagia kami datang. Yah...kami yakin kita bisa mendapatkan saudara dimana saja kita berada.

Malamnya kami mengikuti takbir keliling....sungguh sangat ramai dan hangat suasana malam takbiran di siak. iring-iringan mobil dengan hias-hiasan masjid dan ka'bah tampak memenuhi jalan. yah, ternyata acara takbir keliling ini diikuti hampir seluruh masjid yang ada disiak dan acara ini dilombakan. untuk pemenangnya akan mendapat hadiah uang jutaan rupiah untuk dana kegiatan masjid. Fantastis buat saya melihat mobil-mobil bak terbuka dengan bapak-bapak, pemuda, dan anak-anak mengenakan busana melayu. Busana melayu adalah baju koko atas bawah, lalu dililitkan sarung. hmmm....Masing-masing mobil dilengkapi dengan sound yang mengajak seruan utnuk bertakbir dan bertahmid. Hal ini bisa menjadi syiar yang efektif untuk masyarakat siak, yang tengah berdiri di sepanjang jalan menyaksiakan iring-iringan. sayang sekali saya tidak punya kamera untuk mengabadikannya......

Keesokan paginya, kami berangkat sholat id Di Masjid Sultan Syaif Qasim Islamic Center. Masjid ini adalah masjid terbesar di siak. Mendengar suara takbir, hati saya kembali diliputi keharuan....namun saya agak terhibur. Karena di samping kiri dan kanan saya, ada saudara yang kami temukan di rantau. Ada Mbak neneng, istri imam masjid yang baik hati, ada Bu kun sosok orangtua yang sangat sabar, ada dini adik kecil dari bandung, ada kulsum dari banten, ada mbak lia dari padang, mbak yatimah dari depok, dan mbak rohimah dari jombang. Betul kan...saya tak sendiri.....!!!

Sepulang dari masjid, kami kerumah ibu kun untuk sarapan bersama. Ibu sudah memasak lontong opor dan sambel gorang hati yang nikmat. hmmmmm Alhamdulillah. Syukran ibu, masakannya luar biasa. Setelah selesai sarapan kami silahturahmi bersama kerumah mabk neneng. Dilanjutkan kerumah Pak Arfan, Kepala Dinas Pendidikan di siak. Pak arfan dan keluarga sangat hangat menerima kami. Segala hidangan disajikan, dengan semangat. Beliau begitu dekat dengan kami para guru, Bu Arfan juga sangat ramah menerima kami. Subhanallah.....dimanapun kita melangkah....dimanapun kita berada....kita tak kan pernah sendirian.

Sore harinya, sambil mengantarkan pesanan herbal kami mengunjungi Bu Elmiza dan Ust Shofwan. Mereka adalah pasangan dai-daiyah siak. Kami mengenal keluarga beliau, ketika Kang Dhony mengisi pesantren kilat ramadhan di SD yang diajar Bu Elmiza. Kemudian hubungan kami berlanjut, karena ternyata anak beliau Didi adalah murid kami di Islamic. Keluarga Bu elmiza adalah pelanggan herbal dan bekam kami. Kehangatan keluarga beliau berdua menyambut kami, membuat kami betah duduk untuk sharing dan berdiskusi. Syukran pak...Bu....telah meluangkan waktu buat kami.

Malam ba'da magrib...kami lanjutkan agenda silahturahmi ke rumah Pak Rasyid. Beliau adalah Manajer Pendidikan di Sekolah Islamic Center tempat saya mengajar. Dulu Pak rasyid tinggal di malaysia, mengajar di Internasional Islamic School. Karena panggilan hatinya....beliau membaktikan diri dan keluarganya untuk bersedia diminta menjadi manajer pendidikan di siak. Istri beliau Ibu baig Erni, seorang dokter yang sangat lembut mendampingi pak rasyid membaktikan dirinya untuk masyarakat melayu siak. Pak Rasyid asli dari Flores NTT. Dirumah beliau banyak berkumpul saudara-saudara asli flores yang tinggal di siak. Kami makan malam bersama dengan nikmatnya. Dengan Ketupat khas flores, ikan bakar yang sedap....alhamdulillah. Syukran Sir....

Alhamdulillah kami menjumpai saudara dimana saja kami berada....dan tak ingin kehilangan silahturahmi dengan teman-teman terdahulu...yang selalu kami rindu, mbak ulfa sekeluarga, mas mif mbak ita, mas udin,mami anis n abi, mbak ayu sekeluarga, mas arif n mbak juju, oim dengan belahan hatinya, Pak Budi dan pak hilal yang sedang sibuk dengan jundi kecilnya, Bunda Cica yang dengan kelembutannya membuat kami selalu rindu, adikku dewi dan desi yang masih dalam penantian, arru hafi dengan keceriannya, umi tina n b resti guru yang akan selalu abadi dihati, mbak wati kakak yangi tak kan pernah tergantikan, Pak Hotma yang telah berbagi strategi bisnis, mbak anit n hera...team kompak ceria..mbak siti maesuri yang makin sibuk di surabaya...dan seluruh teman-temanku di solo, semarang, sragen, jakarta......kami ucapkan :

Selamat Merayakan Hari Raya Idul Adha,
Semoga Allah senantiasa menjadikan kita umat yang beryukur dan bertaqwa. Amin